Sabtu, 09 Februari 2008

Imlek, Warga Tionghoa Tertipu Jutaan Rupiah

Penipuan dengan modus kuno melalui handphone yang mengatakan korban adalah pemenang undian rupanya masih berhasil diterapkan. Kamis(7/2, seorang IRT warga keturunan Tionghoa bernama Mawar Handayani(24), warga Samarinda Hulu mengalami kerugian jutaan rupiah setelah tertipu oleh penelepon gelap, yang mengatas namakan karyawan salah satu perusahaan provider GSM di Samarinda. Mawar ditelepon dan diberi tahu mendapat hadiah undian berupa uang Rp.7.5 juta dan sebuah sepeda motor merk Yamaha Jupiter Z dan dipublikasikan oleh salah satu statiun televisi swasta. Tapi bukannya untung, ia justru merugi sebesar Rp.3.5 juta akibat penipuan itu. Merasa ditipu, Mawarpun melapor ke sentra pelayanan Kepolisian(SPK) Mapoltabes Samarinda. Kepada Polisi ia menceritakan, saat menerima telepon, ia tidak merasakan was-was atu kawatir akan ditipu. Ia merasa yakin setelah mendapat penjelasan panjang lebar yang meyakinkan dia bahwa itu bukan tipuan. Mawar diminta menghubungi nomor yang diberika pelaku. Kemudian Mawar diarahkan untuk mengujungi kantor cabang salah satu provider yang berada di Mal Lembuswana. Namun disana, Mawar diminta tersangka tidak bertanya kepada siapapun dengan dalih akan membuat kejutan bagi para pegawai kantor itu, Mawar hanya diam dan menunggu dihubungi kembali oleh pelaku. Begitu pelaku menghubunginya, ia diminta membeli beberapa buah voucher fisik yang dijual di Kantor itu dengan total Rp.750.000,- dengan iming-iming akan diganti oleh pelaku. Tanpa ragu Mawar pun menurut. Tak hanya sampai disitu, Mawar diperintahkan menuju lantai 3 Mal untuk membeli voucher fisik pulsa. Malangnya Mawar menurut saja. Ia membeli Rp.2.5 juta tampa membawa uang tunai. Jika penjual pulsa curiga dan bertanya, Mawar diperintahkan mengaku sebagai Pimpinan perusahaan yang sedang membagi-bagikan pulsa kepada karyawan. Begitu stok voucher fisik di counter habis, Mawar meminta kepada penjualnya untuk mencarikan lagi. Namun penjual tidak berani karena Mawar belum membayar jutaan pulsa yang dibelinya. Mengetahui ada masalah pelaku menutup teleponnya. Mawarpun berusaha menghubungi kembali, namun apes yang mengangkat justru bukan yang tadi menghubungi."Pas saya hubungi balik, yang menjawab bukan pelaku. Dia bilang handphonenya tadi dipinjam,” tandas Mawar. Setelah menyadari telah ditipu, Mawarpun panic. Apalagi ia harus membayar Rp.2,5 juta pulsa yang telah dibelinya. Mau tidak mau, sepeda motornya, ia jadikan jaminan di Counter itu. Pasalnya ia harus pulang dulu mengambil uang dan melapor ke Polisi.Sumber Samarinda Pos. 8/2.

Artikel Terkait :




0 comments:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More