Jumat, 15 Februari 2008

Larangan Perayaan Hari Valentine dan Aparat di Bangkok dibuat repot

Perayaan Hari Valentine Dilarang di BukittinggiRabu, 13 Pebruari 2008 10:58 WIB http://www.antara.co.id/arc/2008/2/13/waspadai-valentine-day-karena-terkait-seks-bebas/
TEMPO Interaktif, Padang:Pemerintah Kota Bukittinggi melarang remaja merayakan Valentin Day 14 Februari. Bagi remaja yang terlihat merayakan bisa dianggap melanggar Peraturan Daerah tentang Pemberantasan Maksiat. Pemerintah mulai besok akan mengerahkan 100 satuan polisi pamong praja merazia hotel serta menangkap remaja yang berduaan di jalan.Wakil Wali Kota Bukittinggi Ismet Amzis, Rabu (13/2) mengatakan, alasan melarang perayaan Hari Valentin semata-mata karena dianggap tidak sesuai adat istiadat Minagkabau dan agama Islam. "Itu bukan budaya kita, dan Valentin Day ini dekat dengan maksiat, maaf saja, di acara ini biasanya ada yang berpelukan, berciuman, itu kan maksiat," katanya. Selain V alentin Day, Pemerintah Kota Bukittinggi juga melarang perayaan acara tahun baru di Jam Gadang pada tahun depan. Sebelumnya, sebagai kota wisata, setiap tahun baru Bukittinggi kebanjiran wisatawan yang ingin merayakan tahun baru di Jam Gadang, ikon wisata di kota Bukittinggi. "Perayaan tahun baru itu juga sama saja dengan Valentine Day, dekat-dekat dengan maksiat. Jadi biarlah Bukittinggi ini sepi tanpa wisatawan dari pada banyak maksiat," katanya. Pemerintah Kota Bukittinggi telah menghimbau sekolah-sekolah untuk mengerahkan siswanya ke masjid dan musola pada Kamis (14/2). "Kami juga telah meminta kepada seluruh pengurus masjid dan musola agar pada malam Valentin Day mengisi acara dengan ceramah agama untuk remaja," katanya. Ismen Amziz mengatakan, pemerintah Kota juga telah mengeluarkan larangan semua hotel dan restoran Bukittinggi untuk tidak membuat acara Valentin Day. Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bukittinggi Roni Valian mengatakan masih mempelajari dulu larangan dari walikota. "Saya no comment dulu," katanya. Febrianti

Lepas Kegadisan di Hari Valentine

BANGKOK, RABU - Sepertiga gadis usia belasan tahun di Thailand menganggap Hari Valentine sebagai waktu yang tepat untuk bercinta serta melepaskan keperawanan mereka, dan polisi di Bangkok akan memberlakukan jam malam untuk mencegahnya.
Di hari kasih sayang ini, para polisi Bangkok akan disiagakan penuh setelah mereka mendengar hasil jajak pendapat dari para gadis di kota itu. Polisi akan memulangkan para gadis atau membawanya ke kantor polisi hingga dijemput orangtuanya bila menemui mer eka masih di jalan hingga lebih dari pukul 22.00.
"Cinta memang indah dan menyenangkan. Namun tidak perlu sampai melibatkan hubungan seksual. Para gadis lebih baik berkonsentrasi pada sekolah mereka," kata Kepala Polisi Bangkok Kamol Kaewsuwan.
Polisi juga akan mengawasi tempat-tempat publik seperti mal, bioskop, dan tempat hiburan lain guna mencegah gadis-gadis muda berasyik masyuk dengan pasangannya.
Adalah jajak pendapat dari Assumption University yang telah membuat heboh berbagai kalangan di Thailand. Hasil jajak pendapat terhadap 1.578 gadis usia belasan menyatakan bahwa sepertiga dari mereka berencana melakukan hubungan seks di Hari Valentine bila pacar mereka memintanya.
Survey lain yang dilakukan oleh Universitas Thai terhadap 1.222 pemudi menemukan bahwa 11 persen dari mereka berencana menyerahkan keperawanannya pada Rabu malam ini. Wajar bila para polisi khawatir dengan niat cewek-cewek tersebut.

Artikel Terkait :




0 comments:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More