Jumat, 01 Februari 2008

Ancaman Berbahaya dari Halaman Sekolah

BAGAIMANA generasi muda kita akan tumbuh sehat dan cerdas, jika tanpadisadari mereka sering mengonsumsi makanan dan minuman yang beracun.Celakanya, racun itu banyak terkandung dalam jajanan yang diminatianak-anak sekolah.Fakta itu, salah satunya bisa dilihat dari hasil penelitian yangdilakukanlembaga konsumen LPKSM Proteksi Cimahi bekerja sama dengan BalaiPengembangan Laboratorium Kesehatan Provinsi Jabar.Menurut Ketua LPKSM Proteksi Cimahi Yudi Kemal, S.H. serta KoordinatorPangan dan Makanan Ir. Darmawati, dari 28 produk jajanan anak sekolahyangditeliti di 34 sekolah dasar di Kota Cimahi, sedikitnya ada 23 jenisproduk jajanan terindikasi mengandung zat-zat kimia yang berbahaya bagikesehatan manusia. Hasil penelitian selama Juni-November 2007 itu,merekabeberkan di Sekretariat LPKSM Proteksi Cimahi, di Jln. Kebun Rumput II,Cimahi, Kamis (18/1).Dari 13 sampel makanan yang mereka teliti, 9 sampel di antaranyadiketahuiterindikasi mengandung bahan makanan tambahan berbahaya, sepertiformalin,boraks, dan benzoat. Bahan-bahan tersebut dicampurkan ke dalam makanan,seperti cakue, saus bakso ikan, bakso goreng, sosis goreng, bakso ikan,mibasah, batagor, keripik, mi bumbu, dan cilok.Selain mengandung bahan pengawet, produk jajanan anak sekolah tersebut,juga terindikasi mengandung zat pewarna sintetis seperti rhodamine B,brillian blue, tartrazine, carmoisine, dan sunset yellow, yang biasadigunakan pada industri tekstil.Zat-zat berbahaya tersebut terindikasi bercampur dalam 14 sampel, dari15produk jajanan yang mereka teliti. Contohnya, saus cakue, saus baksoikan,es limun, agar-agar, es mambo, limun, gula sirup, es cendol, dan buahmangga iris.Bahkan, di antara produk makanan dan minuman itu juga, terindikasimengandung zat kimia pemanis sintetis, yang pemakaiannya melebihi dosisyang diizinkan pemerintah.Namun, meski berbahaya dan dilarang pemerintah, zat-zat dan bahan kimiaberbahaya tersebut, masih saja disalahgunakan untuk pencampur makananataupun minuman, serta bahan baku kosmetik.Padahal, berbagai penelitian menunjukkan bahwa formalin yang biasadigunakan sebagai pengawet mayat dan campuran industri tekstiltersebut,dapat menyebabkan kanker dan menimbulkan rasa terbakar, padatenggorokanserta perut jika terminum. Konon, sedikitnya 30 ml atau sekitar 2sendokmakan formalin, dapat menyebabkan kematian.Begitu juga dengan penggunaan zat pewarna seperti rhodamine B. Zatpewarnamerah yang biasa digunakan untuk produk tekstil itu, ternyata bisamenyebabkan kanker jika dikonsumsi terus-menerus oleh manusia.Sedangkanboraks yang biasa digunakan pada deterjen, bersifat racun sehinggatidakboleh sama sekali dipakai untuk campuran makanan.Meski begitu, boraks masih saja digunakan sebagai pencampur makanan.Tujuannya, untuk memperbaiki warna, tekstur, dan rasa.Tapi, karena ketidaktahuan masyarakat pula, boraks juga masihdimanfaatkanoleh ibu-ibu rumah tangga sebagai pencampur makanan, seperti ketupatdanlontong. Hal itu disebabkan masih banyak masyarakat kita, yang tidakmengetahui bentuk dan rupa boraks tersebut.Jika masyarakat kita tidak mengenal zat-zat berbahaya semacam itu,bagaimana mereka bisa menyajikan makanan sehat untuk keluarganya.Tentunya, ini tugas pemerintah dan semua pihak, termasuklembaga-lembagakonsumen, untuk menyosialisasikan dan mengenalkan kepada masyarakattentang zat-zat berbahaya tersebut, secara lebih luas. Jadi,waspadalah.(Eri Mulyani/"PR") ***

Artikel Terkait :




0 comments:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More